Padahal, ada banyak alasan untuk berhenti konsumsi alkohol, misalnya menjaga kesehatan janin bagi
wanita saat menjalani kehamilan, dan mengurangi perut buncit pada pria.Namun, tahukah Anda apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh jika seseorang benar-benar berhenti meminum alkohol?
hal yang akan dirasakan oleh orang yang rutin mengonsumsi alkohol saat menghentikan kebiasaannya tersebut.Saat seseorang berhenti minum, 48 jam pertama merupakan rintangan detoks
terbesar.Anda akan merasa mabuk dan kemungkinan akan mengalami gemetar atau tremor, sakit kepala, dan insomnia.Meski awalnya mengalami mabuk dan tidak nyaman, kabar baiknya setelah 72
jam berlalu sejak Anda terakhir minum, semua rasa tidak nyaman akan mereda.
Pada tahap ini, tubuh Anda akan menciptakan keseimbangan baru.Setelah tubuh Anda menyesuaikan
diri setelah seminggu tidak minum, mungkin efek psikologis akan terjadi pada Anda.
Beberapa orang melaporkan cenderung mudah marah, cemas, sulit tidur, dan mengalami penurunan
libido.Selama masa ini, ada baiknya untuk mencari bimbingan konseling untuk menenangkan emosi.
Setelah Anda mampu melewati waktu selama dua minggu, akhirnya Anda akan tidur lebih nyenyak.
Menurut penelitian, alkohol mampu menyebabkan aktivitas otak saat tidur terjadi dalam gelombang alfa. Sementara dalam tidur nyenyak yang normal, aktivitas otak berada dalam gelombang delta.
Sebagian orang mungkin berpikir alkohol membuat lebih cepat tidur, itu mungkin benar. Namun, menurut penelitian, meskipun alkohol membantu Anda tertidur lebih cepat, kualitas tidur Anda
adanya hubungan antara konsumsi alkohol dan nafsu makan. Orang yang minum alkohol akan lebih mudah makan lebih banyak.Tak hanya itu, setelah Anda berhenti minum, kulit Anda akan menjadi
lebih sehat dan terlihat segar.Manfaat dari segi kesehatan lainnya, tekanan gula darah Anda akan kembali normal.Meski awalnya sulit, pada akhirnya Anda akan mendapat banyak manfaat kesehatan jika Anda berhenti untuk mengonsumsi alkohol.
0 komentar:
Posting Komentar