Jumat, 31 Maret 2017

Cerita Dewasa Memek Tante Lisa Enak Banget

Payudaranya sangat besar dan bulat, dengan puting yang kecil warnanya coklat dan terlihat urat-uratnya kebiruan.Tangan kananku segera memlintir puting sebelah kiri dan tangan kiriku sibuk menurunkan

nya sudah mendekati lutut segera kuaktifkan jempol kaki kananku untuk menurunkan  yang menggantung dekat lututnya, dan bibirku terus turun melalui lehernya yang cukup jenjang.Nafas

Tante lisa semakin tak terkontrol dan kedua tangannya meremas-remas pantatku dan kadang-kadang meremasnya.Akhirnya mulutku sampai juga ke bakpao putih nya. Aduhaaai besar sekali.. ampun deh,

kurasa BH-nya diimpor secara khusus.Kudorong tubuhnya secara perlahan hingga kami akhirnya saling menindih di atas kasur yang cukup empuk.Segera kunikmati payudaranya dengan menggunakan tangan dan

lidahku bergantian antara kiri dan kanan.Setelah cukup puas, aku segera menurunkan ciumanku semakin ke bawah, ketika ciumanku mencapai bagian pusarnya, Tante Lisa menggeliat-geliat. Saya tidak tahu apakah

ini karena efek ciumanku atau kedua tanganku yang memlintir -mlintir putingnya yang sudah keras.Dan semakin ke bawah terlihat bulu kemaluannya yang tercukur rapi, dan aroma khas wanita yang sangat

merangsang membuatku bergegas menuju liang vagina dan segera kujilat bagian atasnya beberapa kali.Kulihat Tante Ratna segera menghentak-hentakkan pinggulnya ketika aku memainkan klitorisnya. Dan

sekarang terlihat dengan jelas klitorisnya yang kecil.Dengan lahab kujilat dengan kencang dan cepat. Tante Lisa bergoyang (maju mundur) dengan cepat, jadi sasaran jilatanku nggak begitu tepat, segera kutekan

pinggulnya.Kujilat lagi dengan cepat dan tepat, Tante Lisa ingin menggerak-gerakkan pinggulnya tapi tertahan. Tenaga pinggulnya luar biasa kuatnya.Cerita Dewasa Memek Tante Ratna Enak - Aku berusaha

menahan dengan sekuat tenaga dan erangan Tante Lisa yang tadinya sayup-sayup sekarang menjadi keras dan liar.Dan kuhisap-hisap klitorisnya, dan aku merasa ada yang masuk ke dalam mulutku, segera kujepit

diantara gigi atasku dan bibir bawahku dan segera kugerak-gerakkan bibir bawahku ke kiri dan ke kanan sambil menarik ke atas.Tante Lisa menjerit-jerit keras dan tubuhnya menggeliat tinggi, aku sudah tidak

kuasa untuk menahan pinggulnya yang bergerak menggeliat ke atas. Terasa liang kewanitaannya sangat basah oleh cairan kenikmatannya.Dan dengan segera kupersiapkan batanganku, kuarahkan ke liang senggamanya

dan.. Jleeeeeeeb..tidak masuk, hanya kepala kontolku saja yang menempel dan Tante Lisa merintih kesakitan. “Pelan-pelan sayaang.  pintanya lemah.Oke deh Tantedan kuulangi lagi, tidak masuk juga. Busyet

nih Tante, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini.Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kontolku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi kontolku.

Aarrghh.. pelan sayaang..Gilaaa. . . ,padahal baru kepalanya kontolku saja, sudah susah masuknya.Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak keras.

Arrhhghh Tante Lisa menjerit, terlihat air matanya meleleh di sisi matanya.
Kenapa Tante, mau udahan dulu? bisikku padda Tante Lisa setelah melihatnya kesakitan.

Jangan Sayaaang, lanjutin sajaa ya sayaang . . terus aja. .  balasnya manja.Kemudian kumainkan maju mundur dan pada hitungan ketiga kutancap dengan keras. Yes , bibir kemaluannya ikut masuk ke

dalam.Wooooh sakit juga, habis sampai bulu kemaluannya ikut masuk.Bayangkan saja broow .  bulu kemaluan kan kasar terus menempel di batanganku dan dijepit oleh bibir kewanitaan Tante Lisa yang ketat

sekali. Dengan usaha tiga hitungan tersebut, akhirnya mentok juga batang kontolku di dalam liang vagina Tante Ratna.Terus terang saja, usahaku ini sangat menguras tenaga dan hal ini bisa dilihat dari keringatku

yang mengalir sangat deras. Setelah Tante Lisa tenang, segera kontolku kugerakkan maju mundur dengan perlahan dan Tante Lisa mulai menikmatinya.Cerita Dewasa Memek Tante Ratna Enak - Mulai ikut

bergoyang dan suaranya mulai ikut mengalun bersama genjotanku.Akhirnya liang kewanitaan Tante Lisa mulai terasa licin dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kasar dan lebatnya bulu kemaluannya sedikit

berkurang dan bagiku ini adalah sangat nikmat.Baru sekitar 10 menitan menggenjot brooow, tiba-tiba dia memelukku dengan kencang dan,,,Auuoooowwww  jeritannya sangat keras,dan beberapa detik kemudian

dia melepaskan pelukannya dan terbaring lemas.Istirahat dulu Tante  tanyaku.
Ya Saayang.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. sendi-sendi Tante terasa mau lepas sayaang

bisiknya dengan nada manja.Oke deh Tante, kita lanjutkan nanti aja.. balasku dengan mesranya juga.
Sayaang, kamu sering ya ginian sama wanita lain.. pancing Tante Lisa

 Ah nggak kok Tante, baru kali ini jawabku berbohong.Tapi dengan caramu beradegan tadi, terlihat sangat mahir dan enaak sekali sayaang dan profesional juga sayaang,Kamu hebat sayaang. . . Sungguh perkasa  puji

Tante Lisa.Tante juga hebat, lubang surga Tante sempit banget sich.., padahal kan Tante udah punya anak  balasku balik memuji.Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia Tante  balasnya manja.Kamipun tertawa

berdua sambil berpelukan. Tak terasa karena lelah, kami berdua tertidur pulas sambil berpelukan dan kami kaget saat terbangun, rupanya kami tertidur selama 5 jam.Kami pun melanjutkan permainan yang tertunda

tadi. Kali ini permainan lebih buas dan liar, kami bercinta dengan bermacam-macam posisi.Cerita Dewasa Memek Tante Lisa Enak - Dan yang lebih menggembirakan lagi, pada permainan tahap kedua ini kami

tidak menemui kesulitan yang berarti, karena selain kami sudah sama-sama berpengalaman, ternyata liang senggama Tante Lisa tidak sesempit yang pertama tadi.Mungkin karena sudah ditembus oleh kontolku yang

luar biasa ini sehingga kini lancarlah kontolku memasuki liang vaginanya.Tapi permainan ini tidak berlangsung lama karena Tante Lisa harus cepat-cepat pulang menemui anaknya yang sudah pulang dari les privat.Tapi

sebelum berpisah kami saling memberikan alamat dan nomer telepon sehingga kami bisa bercinta lagi di lain saat dengan tenang dan damai.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar